Dispendukcapil Kabupaten Kediri Layani Penyandang Disabilitas Lewat Program Door-to-Door SAYANG GADIS
![]() |
| Foto. : Pelayanan Dispendukcapil kabupaten kediri, bagi Penyandang Disabilitas Lewat Program Door-to-Door SAYANG GADIS sangat dirasakan masyarakat |
Kediri — MediaSINDO.NET
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Kediri terus memperkuat komitmennya dalam memberikan pelayanan administrasi kependudukan yang inklusif dan berkeadilan. Sepanjang November 2025, Dispendukcapil Kabupaten Kediri melalui inovasi layanan SAYANG GADIS melaksanakan pendataan serta pelayanan door-to-door bagi penduduk rentan administrasi kependudukan, khususnya penyandang disabilitas.
Dalam pelaksanaan program tersebut, sebanyak 10 warga penyandang disabilitas yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Kediri memperoleh pelayanan prioritas berupa perekaman biometrik dan pencetakan Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) langsung di tempat tinggal masing-masing.
Kepala Dispendukcapil Kabupaten Kediri, Wirawan, S.E., M.M.Ak, mengatakan bahwa layanan jemput bola ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memastikan seluruh warga negara memperoleh hak sipilnya tanpa diskriminasi. Menurutnya, penyandang disabilitas kerap menghadapi kendala mobilitas sehingga sulit mengakses layanan kependudukan secara mandiri.
"Pelayanan bagi penduduk rentan, termasuk saudara-saudara kita penyandang disabilitas, adalah prioritas. Kami tidak ingin ada warga yang terhambat mendapatkan layanan kesehatan atau bantuan sosial hanya karena belum memiliki KTP-el. Oleh karena itu, sepanjang November ini kami intensifkan tim untuk turun langsung ke lapangan,” ujar Wirawan dalam keterangannya, Selasa (16/12/2025).
![]() |
| Foto : Pelayanan Door to door Dispendukcapil Kabupaten Kediri sedang melaksanakan Pelayanan bagi penduduk rentan Lewat Program Door-to-Door SAYANG GADIS |
Ia menjelaskan, pelayanan dilakukan dengan membawa perangkat perekaman portabel (mobile enrollment) yang memungkinkan proses pengambilan foto, sidik jari, dan iris mata dilakukan secara fleksibel, baik di atas kursi roda maupun di tempat tidur bagi warga yang sedang sakit. Setelah data berhasil direkam, KTP-el langsung dicetak dan diserahkan kepada keluarga yang bersangkutan.
Program SAYANG GADIS tidak hanya berorientasi pada capaian angka perekaman, tetapi juga menjadi wujud kehadiran negara di tengah masyarakat yang paling membutuhkan. Dengan telah memiliki KTP-el dan tercatat dalam basis data kependudukan nasional, para penerima layanan kini memiliki akses yang lebih mudah terhadap jaminan kesehatan, bantuan sosial pemerintah, serta berbagai layanan publik lainnya.
Dispendukcapil Kabupaten Kediri juga mengimbau perangkat desa, ketua RT/RW, dan masyarakat agar proaktif melaporkan keberadaan warga berkebutuhan khusus, lansia sakit, maupun orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang belum memiliki dokumen kependudukan.
“Sinergi antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan agar penuntasan administrasi kependudukan bagi kelompok rentan dapat berjalan optimal dan berkelanjutan,” pungkas Wirawan. (RD)



Posting Komentar